› Pemprov DKI Jakarta melalui konsep NCICD berupaya menangani dan mengantisipasi kenaikan muka laut yang berpotensi membuat Jakarta tenggelam. Di hilir membangun tanggul pantai, di darat mengurangi penyedotan air tanah. KOMPAS/AGUS SUSANTO Anak-anak bermain di tanggul pengaman pantai di Pelabuhan Kali Adem, Penjaringan, Jakarta Utara, Jumat 23/10/2020. Tanggul dibuat untuk mengantisipasi banjir rob yang kerap terjadi di kawasan KOMPAS — Sekitar 40 persen kawasan di utara Jakarta saat ini kondisinya berada di bawah muka air laut. Di kawasan ini, tingkat rata-rata subsidence atau penurunan muka tanah mencapai 7,5 cm per tahun. Tingginya ekstraksi air tanah dalam juga masih belum optimalnya layanan air bersih yang saat ini baru mencapai 64 persen, menjadi salah satu pemicu cepatnya laju penurunan tanah Jakarta. Sebagian besar kawasan Ibu Kota Indonesia pun terancam terendam air laut di masa Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Bappeda DKI Jakarta Nasruddin Djoko Surjono menyatakan, dampak perubahan iklim sudah semakin nyata dirasakan dari waktu ke waktu. DKI Jakarta sudah menyusun sejumlah strategi antisipasi dan mewujudkannya bersama pemerintah pusat, yaitu melalui National Capital Integrated Coastal Development NCICD dengan membangun tanggul pantai, serta mengatur antisipasi melalui instruksi gubernur. Dalam keterangan tertulis, Jumat 6/8/2021, Nasruddin menjelaskan, kenaikan muka air laut ini berdampak pada meningkatnya kerentanan kota-kota pesisir dunia, termasuk Jakarta dan kota-kota di pesisir Jawa, seperti Pekalongan, Semarang, dan Presiden Amerika Joe Biden beberapa waktu lalu, yang diperkuat pernyataan NASA, pakar geodesi ITB Heri Andreas, dan data Climate Central melalui peta interaktifnya, menurut Nasruddin, mengingatkan kembali kewaspadaan akan dampak perubahan iklim yang dapat menyebabkan kota Jakarta, utamanya pesisir utara, terancam juga Triliunan Rupiah Utang untuk Bangun Konstruksi Jalan dan Pengendalian Banjir JakartaAncaman tenggalam, dijelaskan Nasruddin, kondisi utara Jakarta saat ini 40 persen wilayahnya ada di bawah muka air laut dengan tingkat rata-rata subsidence atau penurunan muka tanah mencapai 7,5 cm per tahun. Tingginya ekstraksi air tanah dalam juga masih belum optimalnya layanan air bersih yang saat ini baru mencapai 64 persen, menjadi salah satu pemicu cepatnya laju penurunan tanah PANGARSO WISANGGENI Situasi pembangunan seksi tanggul raksasa di kawasan Muara Baru, Jakarta, seperti yang terlihat pada Senin 26/7/2021. Tanggul adalah salah satu bentuk adaptasi yang dapat dilakukan untuk mengurangi dampak kenaikan air ini dipertegas kajian Prof Masyhur Irsyam 2016 yang menyatakan land subsidence Jakarta disebabkan oleh ekstraksi air tanah 40-70 persen atau cm/tahun; beban bangunan bertingkat tinggi 10 persen atau cm/tahun; kompaksi natural urugan tanah 20-50 persen atau cm/tahun; dan aktivitas tektonik 5 persen atau < 0,5 cm/tahun.”Itu menyebabkan air dari daratan menjadi sulit mengalir dengan baik saat musim hujan dan akan semakin diperparah apabila terjadi saat pasang laut,” kata memang berkontur dataran rendah, kemudian juga terjadi penurunan muka tanah. Meski demikian, Pemprov DKI Jakarta tetap mengupayakan agar Jakarta tidak pengendalian banjir akibat dampak perubahan iklim di kawasan pesisir Jakarta, Nasruddin mengatakan, pemerintah pusat dan Pemprov DKI Jakarta berkomitmen dan berkolaborasi melaksanakan strategi Pembangunan Terpadu Pesisir Ibu Kota Negara PTPIN/National Capital Integrated Coastal Development NCICD tahap A untuk mengurangi dampak bencana sampai dengan tahun FATHONI Tanggul yang masuk dalam proyek National Capital Integrated Coastal Development NCICD di Pelabuhan Nizam Zaman, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, jebol sepanjang sekitar 100 meter, Rabu 4/12/2019. NCICD merupakan tanggul raksasa yang bertujuan untuk melindungi DKI Jakarta dari risiko banjir akibat penurunan air tanah di Jakarta Utara. Proyek tersebut bekerja sama antara Kementerian PUPR dan Pemprov DKI Jakarta dengan untuk membangun tanggul sepanjang 20,1 kmSejumlah strategi yang dilakukan, disebutkan Nasruddin, ialah melalui pengendalian dan pemantauan penurunan muka tanah. Kedua, pengendalian banjir rob dan pengelolaan sumber daya air melalui pembangunan tanggul pantai sepanjang 46,2 km di Pantai Utara Jakarta yang merupakan kolaborasi Pemprov DKI Jakarta dengan pemerintah pusat. Saat ini tanggul pantai telah terbangun 12,664 jugaKota-kota yang Terendam di Masa Depan Ancaman Tenggelamnya Kota-Kota Pesisir di IndonesiaKetiga, melalui upaya penyediaan air baku dan air bersih perpipaan. Di antaranya melalui pengembangan SPAM Regional Jatiluhur, Karian dan Buaran 3, serta SPAM Hutan Kota skala lokal. Kemudian secara paralel diikuti pengetatan penggunaan air tanah dalam bagi daerah-daerah yang telah terlayani air perpipaan dengan pengendalian dilakukan melalui penanganan sanitasi dan lingkungan. Di antaranya melalui pembangunan Jakarta Sewerage System JSS, SPALD, dan revitalisasi tangki upaya perlindungan dan penataan kawasan pesisir Jakarta. Di antaranya melalui penanaman mangrove baik yang dilakukan oleh Pemprov DKI Jakarta maupun secara kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan strategis melanjutkan, pengendalian banjir bukan hanya antara DKI Jakarta dan pemerintah pusat, melainkan juga menjadi program seluruh kawasan Jabodetabekpunjur. Program-program strategis tersebut juga tertuang dalam Komitmen Bersama Penanggulangan Banjir dan Longsor Kawasan Jabodetabekpunjur 2020-2024 yang ditandatangani secara elektronik oleh 6 kementerian/lembaga, 3 gubernur, dan 9 bupati/wali kota pada 2 Juni untuk DKI Jakarta, untuk percepatan peningkatan sistem pengendalian banjir yang responsif, adaptif, dan memiliki resiliensi atas risiko banjir, Pemprov DKI Jakarta menyusun Ingub 52 Tahun 2020 tentang Percepatan Peningkatan Sistem Pengendalian Banjir di Era Perubahan GALUH BIMANTARA Proyek tanggul Pembangunan Terpadu Pesisir Ibukota Negara NCICD di muara Kali Blencong, Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Jumat 16/11 /2018.Melalui Ingub tersebut, menurut Nasruddin, DKI Jakarta hendak membangun sistem deteksi dan peringatan dini kejadian banjir serta sistem penanggulangan bencana banjir yang antisipatif, prediktif, cerdas smart dan terpadu. Tujuannya berikutnya adalah untuk memastikan infrastruktur pengendalian banjir eksisting selalu beroperasi dalam kapasitas optimal. Di antaranya, pengerukan dan pembersihan badan air waduk, sungai, saluran drainase serta evaluasi dan optimalisasi pompa dan pintu air pengendali Ingub itu juga, DKI Jakarta ingin mempercepat pembangunan infrastruktur pengendalian banjir yang belum terealisasi; mendorong pemenuhan kewajiban dan peran serta seluruh komponen masyarakat dalam pengendalian banjir; menyempurnakan sistem pengendalian banjir yang sesuai dengan tuntutan kondisi perubahan iklim; dan membangun kesadaran, keberdayaan, dan kebudayaan masyarakat yang responsif terhadap banjir dan perubahan iklim.”Kami yakin, dengan dukungan kolaborasi aktif segenap stakeholders, implementasi berbagai program strategis penanganan dan perlindungan pesisir utara Jakarta yang dilaksanakan secara sinergis dan terintegrasi dari hulu ke hilir, permasalahan banjir Jakarta dan ancaman tenggelamnya pesisir Jakarta dapat diminimalkan demi keberlanjutan eksistensi Jakarta di masa-masa mendatang,” ujar air tanah ke depan akan digantikan dengan program pipanisasi untuk penyaluran air bersih sehingga tidak ada lagi penggunaan pompa air di masing-masing rumah. Untuk hal ini Pemprov DKI bekerja sama dengan Kementerian Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan, Jakarta memang berkontur dataran rendah, kemudian juga terjadi penurunan muka tanah. Namun, Pemprov DKI Jakarta tetap mengupayakan agar Jakarta tidak tenggelam.”Penyedotan air tanah ke depan akan digantikan dengan program pipanisasi untuk penyaluran air bersih sehingga tidak ada lagi penggunaan pompa air di masing-masing rumah. Untuk hal ini, Pemprov DKI bekerjasama dengan Kementerian PUPR,” HELABUMI Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza PatriaLangkah konkret yang dikerjakan DKI, menurut Ahmad Riza, tentu juga kaitan dengan banjir rob. ”Kami terus persiapkan program-program agar rob di Jakarta Utara bisa diatasi dengan baik,” Warsono, anggota Badan Anggaran DPRD DKI Jakarta, secara terpisah menjelaskan, untuk pengendalian banjir, dana dari APBD DKI 2021 lebih banyak dialokasikan untuk pembangunan drainase vertikal. Pada 2021-2022 targetnya bisa membangun sumur resapan. ”Ada Rp 400 miliar yang digunakan pada tahun ini untuk membangun drainase vertikal,” kata untuk pembiayaan proyek-proyek sumber daya alam SDA DKI Jakarta, termasuk pengendalian banjir, DKI Jakarta lebih banyak menggunakan dana pinjaman Pemulihan Ekonomi Nasional PEN. Seperti diberitakan Kompas, pada September 2020 Kepala Dinas SDA DKI Jakarta Juaini Yusuf menjelaskan, dari PEN Dinas SDA mendapat pinjaman Rp 5,2 triliun. Dana itu menurut rencana untuk membiayai pekerjaan periode 2021-2022.Proyekirigasi Uni Soviet yang berasal dari Laut Aral telah menguras air laut dalam jumlah sangat besar. Kini, beberapa bagian laut itu kering dan terbelah menjadi dua laut yang lebih kecil. Perahu nelayan banyak yang kandas, sebagian menjadi gurun tandus yang luas dan terkontaminasi. Dari foto satelit lubang ozon di kutub utara masih Sebuahvideo viral di TikTok memperlihatkan fenomena alam yang tak biasa. Video tersebut dibagikan oleh laman TikTok dengan nama fahmiahab. Pria ini memperli
Airini termasuk belum terkontaminasi bahan kimia, jadi cukup menggunakan filtrasi sederhana. "Dengan sistem re-syar'I, hasil filtrasi air bekas wudhu dipakai kembali sesuai syariat Islam. Juga untuk mencuci atau mandi," katanya. Mereka juga membangun beberapa tempat wudhu dengan debit air lebih tinggi, air bekas wudhu akan dialirkan ke
diketahuibahwa di kawasan jakarta barat sebelah utara di sekitar batu ceper, penurunan muka air tanah hingga 44 m di bawah muka air laut, sedangkan di jakarta timur di sekitar kawasan pulo gadung tinggi muka air tanah turun hingga 16 m di bawah muka air laut dengan penurunan muka tanah hingga 180 cm selama (8) periode tahun 1982 - 1997 di
Airtersebut kemudian diresap oleh sumur resapan. Sasaran lokasi jasa pembuatan sumur resapan adalah daerah peresapan air di kawasan budidaya, permukiman, perkantoran, pertokoan, industri, sarana dan prasarana olah raga serta fasilitas umum lainnya. Kami menawarkan jasa pembuatan Lubang Resapan untuk rumah, kantor, gedung atau sekolah-sekolah.
THzc.